Sparkly Ice

Serangan Jantung dan Penyakit Jantung Koroner

Sumber : Warta kota, Tribunnews.com
Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Soal seramgan jantung dan penyakit jantung koroner (PJK) memang tak ada habisnya  dibicarakn. Maklum, penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati posisi nomor wahid alias nomr satu penyeba kematian di negara Indonesia.
Serangan jantung dapat terjadi sejalan dengan berlanjutnya proses aterosklerosis,
yakni terjadinya penyempitan dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri akibat terbentuknya plak kolestrol (aterom) di dalam pembuluh darah.
Terbentuknya aterosklerosis berlangsung lambat dan berlanjut, dimulai sejak masa kanak-kanak dan terus berlangsung hingga puluhan tahun.
Sampai akhirnya pembuluh darah arteri yang memberikan suplai darah dan oksigen ke otot jantung gagal menjalankan tugasnya karena adanya plak kolesterol terlepas danmenyumbat pembuluh darah itu, atau timbunan plak yang tebal sekali. Bila hal ini terjadi, muncullah gejala serangan jantung. Sebenarnya, serangan jantung bisa dicegah dengan cara memperlambat proses ateroklerosis melalui pengendalian faktor risisko yang secara umum terbagi ke dalam dua bagian.
Pertama risisko yang tak dapat diubah, yaitu :
  • Umur
  • Jenis kelamin
  • keturunan
  • Bentuk badan
 Kedua, risiko yang bisa dikendalikan, yaitu :
  • Merokok
  • kadar lipid/lemak dalam darah ( kolesterol )
  • kadar gula darah dalam darah 
  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • kurang beraktivitas atau berolahraga
  • stres
Faktor risiko yang bisa dikendalikan itu berkaitan dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Demi terhindar dari penyakit yang mengerikan ini, maka kendalikanlah faktor-faktor risiko itu.

Kendalikan kolesterol kolesterol baik dan jahat
Yang sering disebut-sebut sebagai biang keladi ateroklerosis dan PJK (penyakit jantung koroner) adalah kolesterol. Zat ini ada di dalam tubuh karena berasal dan hasil produksi hati. Makanan yang mengandung kolesterol adalah makanan yang berasal dari protein hewani, sedangkan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol. Demi kesehatan jantung, sebaiknya kita memperhatikan jumlah asupan kolesterol dan lemak jenuh seperti terdapat pada daging sapi dan produk susu agar kadar kolesterol dan LDL (kolesterol jahat) terjaga. Untuk mengatahui faktor risisko aterosklerosis dan PJK, perlu dilakukan pemantauan terhadap kadar lemak dalam darah yang di dalamnya mengandung lima senyawa, yakni : LDL (low-density lipoproteins) yang sering dijuluki "kolesterol jahat", HDL (high-density lipoproteins) "kolesterol baik", IDL (intermediate-density lipoproteins), VLDL (very-low density lipoproteins), dan kilomikron.
Kelima senyawa itu masing-masing mengandung trigeliserida, kolesterol, fosfolipid, dan protein dalam kadaryang bervariasi. Juga memiliki tugas yang berbeda-beda dalam hal pengangkutan bahan hasil metabolisme makanan. HDL, misalnya, mengandung lebih banyak protein daripada LDL. Ia disebut kolesterol baik karena bekerja membuang kolesterol dari darah melalui hati sehingga arteri terlindung dari proses arterosklerosis. Pria yang kadar HDL dalam darahnya rendah berisisko tinggi terkena serangan jantung. Untuk mengetahui kadar lipid dalam darah, dokter biasanya memintakita memeriksa lewat laboratorium :
  1. kadar kolesterol total yang merupakan gabungan dari LDL, HDL, IDL, dan VLDL
  2. LDL
  3. HDL
  4. Trigliserida
Kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida yang tinggi menunjukkan adanya risiko terkena serangan jantung koroner. Selain itu selain memperhatikan kadar ketiga unsur tadi, kadang dilihat pula rasio kadar kolesterol total dan kadar HDL. berikut ini gamabran hubungan rasio dan rasio PJK menurut Asosiasi Jantung Amerika serikat

     Rasio                                           HDL
     Baik                                           3,5 - 5
     Sedang                                       5,1 - 6
     Batas maksimal                           >6

Rasio HDL pria sebaiknya tidak lebih dari 4,5 sedangkan perempuan tidak diatas 4.
Demi memiliki rasio HDL yang tinggi, perlu dilakukan perbaikan gaya hidup, seperti olahraga secara teratur, mengurangi makanan yang tinggi lemak jenuh, penurunan berat badan yang berlebihan, dan tidak merokok itu yang terpenting. Bila perlu, dokter akan memberikan obat penurun kolesterol.

Kadar Lemak
Tes Nilai Normal
Kolesterol total < 200
LDL < 130
HDL > 45
Trigliserida < 200


Tidak ada komentar:

Posting Komentar